GBP/USD Turun di Bawah SMA 200 Hari saat Data Inggris dan kemungkinan Penurunan Suku Bunga BoE Membebani
- GBP/USD turun 0,35% ke 1,3219, meluncur di bawah SMA 200-hari di 1,3237 untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.
- Inflasi Inggris tetap tidak berubah pada bulan September dan data tenaga kerja melemah, mendorong pasar untuk memprakirakan peluang pemangkasan suku bunga BoE pada bulan Desember mendekati 74%.
- The Fed diprakirakan akan memberikan pemangkasan 25 bp pada hari Rabu, meskipun nada Powell tidak pasti di tengah kekosongan data AS yang berkepanjangan.
GBP/USD turun lebih dari 0,35% pada hari Rabu, di bawah level 1,3250, saat ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank of England (BoE) untuk pertemuan bulan November meningkat sementara para pedagang menunggu keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).
Pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan di 1,3219 pada saat berita ini ditulis, saat para penjual mendorong harga spot di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari di 1,3237.
Sterling Melemah saat Data Inggris yang Lemah dan Kekhawatiran Fiskal Membebani menjelang Pertemuan Bank Sentral Utama
Data di Inggris menunjukkan tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja melemah dan inflasi tetap tidak berubah di 3,8% pada bulan September. Selain itu, sebuah artikel yang diterbitkan oleh Financial Times menyatakan bahwa Kanselir Rachel Reeves dapat menghadapi kerugian £20 miliar pada keuangan publik setelah penurunan produktivitas oleh Office for Budget Responsibility (OBR).
Para pelaku pasar telah memprakirakan pemangkasan suku bunga 74% pada bulan Desember, seperti yang diungkapkan oleh alat probabilitas suku bunga bank sentral LSEG.
Di seberang lautan, para pelaku pasar telah memprakirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin oleh The Fed pada hari ini. Namun, ada keraguan yang semakin besar tentang pesan yang disampaikan oleh Ketua The Fed, Jerome Powell, karena penutupan pemerintah membuat data menjadi langka.
Prakiraan Harga GBP/USD: Pandangan Teknis
Gambaran teknis menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut pada GBP/USD. Penutupan harian di bawah SMA 200-hari dapat membuka peluang untuk menantang swing low 1 Agustus di 1,3141, diikuti oleh level 1,3100. Dalam pelemahan lebih lanjut, terendah siklus berikutnya adalah level terendah 7 April di 1,2707.
Sebaliknya, jika GBP/USD mencapai 1,3300, perhatikan pengujian SMA 20-hari di 1,3367, sebelum 1,3400.

(Berita ini dikoreksi pada 29 Oktober pukul 16:04 GMT/23:04 WIB menjadi inflasi di Inggris tetap tidak berubah di 3,8% pada bulan September, bukan mereda.)
Pertanyaan Umum Seputar Poundsterling
Pound Sterling (GBP) adalah mata uang tertua di dunia (886 M) dan mata uang resmi Britania Raya. Pound Sterling merupakan unit keempat yang paling banyak diperdagangkan untuk valuta asing (Valas) di dunia, mencakup 12% dari semua transaksi, dengan rata-rata $630 miliar per hari, menurut data tahun 2022. Pasangan perdagangan utamanya adalah GBP/USD, juga dikenal sebagai ‘Cable’, yang mencakup 11% dari Valas, GBP/JPY, atau ‘Dragon’ sebagaimana dikenal oleh para pedagang (3%), dan EUR/GBP (2%). Pound Sterling diterbitkan oleh Bank of England (BoE).
Faktor terpenting yang memengaruhi nilai Pound Sterling adalah kebijakan moneter yang diputuskan oleh Bank of England. BoE mendasarkan keputusannya pada apakah telah mencapai tujuan utamanya yaitu "stabilitas harga" – tingkat inflasi yang stabil sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai ini adalah penyesuaian suku bunga. Ketika inflasi terlalu tinggi, BoE akan mencoba mengendalikannya dengan menaikkan suku bunga, sehingga masyarakat dan bisnis lebih sulit mengakses kredit. Hal ini umumnya positif untuk GBP, karena suku bunga yang lebih tinggi membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun terlalu rendah, itu merupakan tanda pertumbuhan ekonomi melambat. Dalam skenario ini, BoE akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga guna mempermurah kredit sehingga bisnis akan meminjam lebih banyak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi nilai Pound Sterling. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, serta ketenagakerjaan semuanya dapat memengaruhi arah GBP. Ekonomi yang kuat baik untuk Sterling. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong BoE untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat GBP. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Pound Sterling kemungkinan akan jatuh
Rilis data penting lainnya untuk Pound Sterling adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi ekspor yang sangat diminati, mata uangnya akan diuntungkan murni dari permintaan tambahan yang diciptakan dari pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca negatif.