Harga Batu Bara Naik Tipis, tapi Energi Terbarukan dan Melimpahnya Pasokan Jadi Penghalang

  • Kontrak ICE Newcastle Juni 2025 (LQM25) naik 0,60 poin ke USD 104,25, namun masih melemah 0,19% dalam sepekan.
  • Harga HBA periode pertama bulan Juni 2025 turun ke USD 100,97 per ton, melanjutkan tren turun.
  • Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di India turun 9,5% pada bulan Mei.

Harga batu bara ICE Newcastle untuk pengiriman Juni 2025 (kontrak LQM25) mencatat pemulihan sebesar 0,60 poin menjadi USD 104,25 per metrik ton pada perdagangan Rabu, menguat 0,58% dari penutupan sebelumnya di USD 103,65 – level terendah dalam dua pekan terakhir. Kontrak pengiriman Juli 2025 (LQN25) juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,15 poin ke level USD 106,00. Meski demikian, dalam horizon mingguan, keduanya masih menunjukkan pelemahan: LQM25 turun 0,19%, sedangkan LQN25 melemah lebih tajam sebesar 1,67%.

Grafik LQM25 | Sumber: barchart.com

Di pasar regional, harga batu bara indeks ICI 3 (GAR 5000) dan ICI 4 (GAR 4200) menunjukkan tanda-tanda pemulihan, masing-masing naik ke USD 72,24 dan USD 51,18 setelah sebelumnya menyentuh level terendah.

Sementara itu, data dari situs resmi Minerba menunjukkan bahwa Harga Batubara Acuan (HBA) periode pertama Juni 2025 tercatat sebesar USD 100,97 per ton, melanjutkan tren penurunan yang telah berlangsung sejak awal tahun. Tekanan ini sejalan dengan lesunya permintaan global serta meningkatnya pasokan di tengah percepatan transisi energi. Perincian HBA menunjukkan harga batubara kalori tinggi (HBA 1) di level USD 77,59 per ton, kalori menengah (HBA 2) sebesar USD 50,08 per ton, dan kalori rendah (HBA 3) di USD 35,47 per ton. Berlebihnya pasokan dapat membatasi pemulihan harga batubara, terutama jika permintaan tidak segera membaik.

Menurut Reuters, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di India mengalami penurunan terbesar sejak Juni 2020, merosot 9,5% secara tahunan pada bulan Mei 2025. Penurunan ini terjadi seiring menurunnya permintaan listrik secara keseluruhan untuk pertama kalinya sejak Agustus, ditambah dengan lonjakan produksi energi terbarukan. Pangsa batu bara dalam bauran listrik India menyusut menjadi 70,7%, terendah sejak Juni 2022.

Perusahaan Coal India ltd, yang berbasis di Kolkata mencatat kelebihan pasokan batu bara yang belum terjual lebih dari 100 juta ton sejak awal tahun fiskal pada April. Sementara itu, persediaan batu bara di pembangkit listrik melonjak ke level tertinggi dalam 17 tahun terakhir, mencapai lebih dari 58 juta ton.

"Seiring semakin banyaknya energi terbarukan yang mulai beroperasi, munculnya proyek-proyek penyimpanan energi, serta dorongan baru terhadap energi nuklir, permintaan batu bara diperkirakan akan terus mengalami tekanan," ujar Rupesh Sankhe, wakil presiden senior untuk penelitian di Elara Capital India Pvt.


Bagikan: Pasokan berita