Harga Tembaga Global Menguat, MBMA Aktif Diperdagangkan meski Ditutup Melemah

  • Harga tembaga 3 bulan di LME naik 1,48% ke USD 9.765/ton, didorong minat beli global dan kekhawatiran pasokan akibat gangguan tambang di Kongo.
  • Saham MBMA mencatat frekuensi transaksi tertinggi di BEI, namun ditutup melemah 0,44% ke Rp450 setelah aksi ambil untung menjelang libur panjang.
  • Kontrak tembaga HGN5 di COMEX menguat 2,45%, di tengah spekulasi perluasan tarif logam oleh AS dan lonjakan permintaan ekspor ke pasar Amerika.

Harga kontrak 3 bulan untuk tembaga di London Metal Exchange (LME) menguat sebesar 1,48% atau naik 142,5 poin ke level USD 9.765 per metrik ton pada Kamis, berdasarkan data perdagangan terakhir pukul 12:09 UTC. Penguatan ini didorong oleh meningkatnya minat beli dan sentimen positif di pasar logam industri global.

Kenaikan harga tembaga tersebut berpotensi menjadi katalis positif bagi emiten produsen bahan baku baterai, termasuk PT. Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), yang memiliki eksposur signifikan terhadap komoditas tersebut.

Saham MBMA menjadi saham dengan jumlah transaksi tertinggi pada perdagangan hari Kamis di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan mencatatkan nilai transaksi yang tinggi sebesar Rp784,8 miliar dan frekuensi perdagangan mencapai 90.124 kali. Saham ini sempat menyentuh tertinggi harian di Rp535 di awal sesi, namun kemudian ditutup melemah tipis, turun 2 poin atau sebesar 0,44% ke level Rp450. Sepanjang sesi, harga bergerak menurun bertahap, mencetak terendah harian di Rp442 menjelang penutupan, yang mengindikasikan para pedagang harian mengambil keuntungan sebelum pasar Indonesia libur Idul Adha dan cuti bersama.

Sementara itu, penguatan harga tembaga juga tercermin di pasar COMEX, harga kontrak berjangka tembaga dengan kode Globex HGN5 juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 2,45% atau 0,1195 poin ke level USD 5,0060 per ton, dengan volume transaksi mencapai 23.547 kontrak. Penguatan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar atas langkah Presiden AS Donald Trump yang menggandakan tarif impor aluminium dan baja menjadi 50%. Pasar kini mengantisipasi kemungkinan perluasan bea masuk terhadap tembaga, yang mendorong lonjakan pengiriman logam tersebut ke AS guna memanfaatkan selisih harga.

Penghentian sementara operasi tambang tembaga Kakula di Republik Demokratik Kongo sejak 18 Mei lalu setelah aktivitas seismik menyebabkan banjir besar jauh di bawah tanah, membuat pasar khawatir akan menurunnya jumlah pasokan tembaga dunia. Tambang Invanhoe telah mengatakan kepada Reuters bahwa mereka berencana untuk memulai kembali sebagian tambang di Republik Demokratik Kongo pada akhir bulan ini.

Bagikan: Pasokan berita